Subscribe:

Pages

Minggu, 15 April 2012

Pengumuman Nominator Lomba Cipta Esai Tingkat Mahasiswa Se-Indonesia DEMA & LPM OBSESI STAIN Purwokerto 2012

Lomba Cipta Esai yang diselenggarakan oleh Dewan Ekskutif Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto telah mencapai batas akhir hingga 6 April 2012, dan telah dinilai oleh Dewan Juri.
Ada beberapa catatan yang perlu untuk disampaikan dalam pengumuman ini. Pertama, lomba ini diikuti oleh 578 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia (yang tentu saja, tidak bisa kami sebut satu persatu). Hal ini menggembirakan dengan respon peningkatan pada antusias keikutsertaan daripada tahun lalu. Artinya, dunia pendidikan kita mengalami peningkatan juga dalam respon untuk berkreatifitas, terkait dengan tulis-menulis, dalam mengungkapkan cara pandang dan pengetahuan.
Kedua, kami ingin menyampaikan cara kami dalam menyeleksi—sebelum pada akhirnya dinilai. Yakni, menentukan naskah yang “layak” dan “tidak layak” terlebih dahulu. Hal ini terkait dengan syarat yang harus disepakai oleh peserta, terkait dengan kelengkapan yang harus dipenuhi sebagai ketentuan (hal ini sudah ditulis dalam pengumuman).  Dalam seleksi ini, ada beberapa naskah yang tidak layak karena kurangnya persyaratan. Naskah yang menang dan menjadi nominasi di dalam lomba cipta esai STAIN Purwokerto 2012 dengan tema “Indonesia Hari Esok” ini, setidaknya telah memenuhi persyaratan (salah satu dari tujuh butir yang telah dicantumkan tersebut).
Ketiga, setelah naskah ditentukan antara yang “layak” dan “tidak layak”, selanjutnya adalah pemilihan 30 naskah, sekaligus penentuan juara dan nominasi.

Keempat, terkait dengan tema: kebanyakan peserta terjebak dengan tema yang terlalu luas, padahal sudah ada arahan untuk memosisikan sudut pandang. Seringkali pembahasan tentang Indonesia itu begitu muluk. Padahal, dari tema tersebut lebih diinginkan tentang padangan dari peserta mengenai hal-hal yang akan terjadi pada Indonesia di hari esok berdasarkan penanda-penanda yang tampak. Misalnya, kemungkinan pandangan mengenai hadirnya ruang-ruang simulasi di Indonesia akibat globalisasi. Atau, justru ada kebenaran dari ramalam “ratu adil” di Indonesia. Tentunya, hal itu dipaparkan dengan bukti-bukti yang jelas (sebagai pengetahuan) dari peserta. Peserta bukanlah untuk memberikan alternatif untuk Indonesia, melainkan lebih pada mengurai pandangan-pandangan mereka terhadap fenomena yang akan terjadi di Indonesia pada hari esok.
Kelima, yang menjadi penilaian dari juri dalam lomba ini adalah keselarasan dengan tema yang telah ditentukan, ketajaman analisis atas fenomena tentang keindonesiaan, adanya argumentasi yang meyakinkan melalui bukti-bukti, adanya inovasi yang inspiratif dalam penulisan esai, originalitas yang dibangun dalam ide, padangan-pandangan yang mampu memberikan penyegaran, serta tata bahasa yang baik. 
Berdasarkan catatan-catatan tersebut, berikut ini adalah nama-nama yang juara dan masuk dalam nominasi.

* Aan Herdiana (STAIN Purwokerto) Dakwah Masa Kini
* Abdul Aziz (STAIN Purwokerto) Indonesia 2030
* Angga Aryo Wiwaha (STAIN Purwokerto) Filosofi Pandawa Menyelamatkan Masa Depan Indonesia Melalui Kemitraan Usaha Sektor Riil
* Ahmad Masfuful Fuad (Sekolah Tinggi Islam Bani Fatah, Jombang) Pemuda Indonesia: Masihkah Asyik Bermain Media?
* Ali Rif’an (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta) Digitalisasi, Demokrasi, dan Visi Indonesia 2020
* Angelica Arimbi Saraswati (Universitas Bunda Mulia, Jakarta) Indonesia 2012: Menghadapi Tantangan Global dengan Identitas Bangsa yang Kental
* Arjuna Putro Aldino (Universitas Negeri Yogyakarta) Sistem Ekonomi Pancasila Membangkitkan Ekonomi Nasional dari Cengkraman Modal Asing
* Cinung Azizi (STAIN Purwokerto) Indonesia akan Pakai Koperasi Syari’ah ke Depan
* Didit Rahdiarjo (Universitas Jember) Melestarikan dan Mengembangakan Kesenian
Wayang Guna Membangun Karakter Bangsa dalam Menghadapi Arus Globalisasi
* Donnie Weda Dharmawan (Universitas Pendidikan Ganesha) Sinetron Indonesia: Potret Kehidupan Indonesia Hari Esokkah?
* Efrison Jenando (Universitas Katolik Parahyangan Bandung) Menuju Indonesia Negara Maju 2032
* Herman (Universitas Muhammadiyah Jakarta) Titik Kegagalan Kapitalisme dan Kebangkitan Ekonomi Islam oleh
* Hendra Saputra (IAIN Walisongo, Semarang) Indonesia sebagai Tujuan Wisata Nasional
* Ima Apriliani (Universitas Indonesia) Menuju Indonesia Emas Melalui Restorasi Pesantren dengan Konsepsi Iqra
* Khalili (A’yat Khalili) dari (INSTIKA, Guluk-guluk) Sebuah Mozaik: Masyarakat Warisan Ke Warisan Masyarakat
* Muhammad Fahmi Trisnadi (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) Indonesia Negara Super Power Ekonomi Dunia
* Mukhur Abdus Syukur (STAIN Purwokerto) Indonesi the Reformer Economic in the World
* Mulasih Tary (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Menghapus Airmata Indonesia dengan Agama: Impian Saya terhadap Masa Depan Indonesia
* Mutia Zata Yumni (Universitas Padjajaran) Langkanya Kumandang Lagu-lagu Tradisional Indonesia, Akankah Mereka Kembali Digemari?
* Naufil Istikharani Kr dari (UIN Sunan Kalijaga) Tidak Ada Hari Esok Untuk Indonesia
*Puji Astutik (Universitas Brawijaya) Perbankan Syariah di Indonesia sebagai Pusat Pasar Perbankan Dunia
*Robin (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta) Sumberdaya Perikanan sebagai Tulang Punggung Perekonomian Indonesia
* Ryan Septa Kurnia (Universitas Airlangga) Indonesia Negara Adidaya di Masa Mendatang dengan Indeologi Luhur Pancasila
* Sartika Sari (Universitas Negeri Medan) Indonesia Hari Esok, Bangkit atau Lenyap
* Siti Rodiyah (Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto) Human Wildlife Conflict Mengancam Keutuhan Integritas Nasional
* Sulthan Ziaul FM (Politeknik Negeri Malang) Tradisi Baca: Sindrom Kebudayaan di Negeri ‘Gila’ Gelar
* Sukma Nuraini Hanifani (Universitas Brawijaya) Negeri Terjajah Lewat Media
* Tri Sintya (Institut Pertanian Bogor) Indonesia di Masa Depan: Negeri yang Memulai Kembali Kejayaan Peradaban Islam
* Triwulan Cahyani (UNAIR, Surabaya) Kebudayaanku, Masa Depan Negeriku
* Youventine Maya Diasmara (Universita Brawijaya) Indonesia Hari Esok: Lumba-lumba ASEAN Community

Naskah-naskah tersebut telah memberikan kekayaan tersendiri terhadap Indonesia Hari Esok. Semoga berguna. Adapun keputusan dari dewan juri ini tidak dapat diganggu gugat.

Tim Juri:

1. K.H. M. Nasruddin Anshariy Ch. (Budayawan, dan Pimpinan Pesan Trend ILMU GIRI, Yogyakarta)
2. Dr. Ridwan, M.Ag. (Dosen STAIN Purwokerto)
3. Abdul Wachid B.S., S.S., M.Hum. (Sastrawan Indonesia)
4. Arif Hidayat, S.Pd., M.Hum. (Sastrawan Indonesia, Dosen Tamu di Jurusan Dakwah/Komunikasi STAIN Purwokerto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar